Gempa Bumi Laut Jawa, Guncang Pamanukan Subang Jawa Barat


Rabu, 19 Oktober 2016 gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Subang Jawa Barat. Hasil analisa BMKG menunjukan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 07:25:57 WIB dengan kekuatan M=6.5 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 5.29 LS dan 108.00 BT, pada kedalaman 654 km.

Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat/lemah dirasakan di daerah Jakarta, Malingping, Citeko, Bogor, Lembang, Bandung, Sukabumi, Pangandaran, PelabuhanRatu,  Soreang,  Pacitan, Trenggalek, Cilacap, Bantul, Liwa, Padang dan Kepahiang dalam skala intensitas I-II SIG-BMKG atau (II-III MMI). Di daerah ini guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh orang banyak/beberapa orang.

Terkait dengan peristiwa gempa bumi Subang Jawa Barat yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 08.50 WIB belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.

Diharapkan kepada masyarakat agar tetap tenang, dan terus mengikuti  arahan BPBD dan BMKG setempat. Khusus masyarakat di daerah pesisir Utara Jawa dihimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Belum ada laporan korban dan kerusakan hingga saat ini. Diperkirakan gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan dan korban. Aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan  gempa bumi dalam akibat aktivitas sesar/subduksi dalam lempeng.

Gempa bumi terjadi pagi ini mengguncang wilayah utara Banten, Jawa Barat dengan kekuatan 6,5 Skala Richter (SR). Masyarakat Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen ikut merasakan guncangan kuat.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, BMKG melaporkan adanya Gempa Bumi berkekuatan 6,5 SR hari ini.

 “Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR telah mengguncang beberapa wilayah di bagian utara Banten, Jawa Barat, dan Jakarta. BMKG melaporkan gempa magnitido 6,5 SR dengan pusat gempa di Laut Jawa,” katanya, Rabu (18/10/2016).

Sutopo menambahkan, gempa yang berada di kedalaman 120 km dan kedalaman 654 km itu terjadi pada Rabu (19/10/2016) pukul 07.25 WIB. Namun, gempa tidak membangkitkan tsunami. Ia menyatakan, beberapa wilayah di utara Banten, Jabar, dan Jakarta, merasakan gempa dengan getaran lemah.

Getaran tersebut, lanjut dia, berlangsung selama 58 detik. Namun, masyarakat di Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen merasakan guncangan yang lebih kuat.

“Masyarakat di Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen merasakan guncangan yang lebih kuat. Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal.

Tolong Bagikan Artikel ini

Berlangganan via email

Related Posts

Previous
Next Post »