Kuliner Sate Maranggi Ala Purwakarta

Sejarah Sate Maranggi adalah sate khas Purwakarta, Jawa Barat, biasanya terbuat dari daging kambing atau daging sapi. Selain dari Purwakarta, Sate Maranggi banyak dijajakan juga di daerah sekitarnya, hingga daerah Cianjur.

Penjaja Sate Maranggi dapat ditemukan hampir di setiap sudut kota Purwakarta, dimana sebagian menjajakannya dengan cara berkeliling. Yang membedakan Sate Maranggi dengan sate lainnya adalah proses perendaman daging dalam bumbu (marination), sebelum dibuat menjadi sate dan dimasak. Karena proses pembumbuan inilah, maka Sate Maranggi disajikan tanpa saus pendamping. Adapun bumbu rendamnya sendiri terbuat dari paduan kecap manis dan beberapa jenis rempah, seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, plus sedikit cuka untuk memberikan sedikit rasa masam, bisa dipakai cuka lahang (cuka yang terbuat dari aren), maupun cuka jenis lainnya. Saat disajikan, Sate Maranggi biasanya disajikan dengan irisan bawang merah dan tomat segar untuk menciptakan paduan rasa yang berimbang antara rasa daging yang gurih, tomat yang masam, dan bawang yang pedas.

Selain bersama nasi putih, Sate Maranggi ini bisa juga dihidangkan dengan lontong, ketan bakar plus sambal oncom, atau bersama nasi timbel.

Hidangan Sate Maranggi ini pada 14 Desember 2012 dikukuhkan Kemenparekraf sebagai salahsatu dari 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI).

Lokasi - lokasi yang harus anda Kunjungi jika Ingin Kuliner Sate Maranggi yang ada di Purwakarta :
1. Sate Maranggi Cibungur
2. Sate Maranggi Mbah Use
3. Sate Maranggi Panyinangan
4. Sate Maranggi Mang Udeng Plered
5. Sate Maranggi Sijalu ( Lokasi Di Wilayah Desa Kami :D ) Maknyos.... gk kalah dari cibungur...
6. Ayo Silahkan Berkomentar Lokasi Sate Maranggi Di Purwakarta....



Patung Wanayasa Dibakar "Patung Arjuna dibakar"

Photo Setelah Dibakar

Patung arjuna tengah memanah di area Situ Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta dibakar orang tak dikenal, Kamis (11/2/2016).

Pantauan kami, patung yang berdiri kokoh setinggi kira-kira 5 meter itu kini tinggal menyisakan bagian kaki. Kejadian itu baru diketahui saat pagi diduga pembakaran patung dilakukan dini hari.
"Iya, diduga seperti itu saat kejadian kondisi disini masih sepi jadi mungkin tidak diketahui orang," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.

Pihaknya kini masih memeriksa sejumlah pihak terkait pembakaran patung ini. Polisi juga memasang police line di sekitar lokasi kejadian.

Photo Sebelum Dibakar

"Kami masih melakukan penyelidikkan mencari tahu siapa pelaku dan sebagainya yang terkait hal ini," kata dia.

Pada 2011, aksi penghancuran patung juga di terjadi. Aksi itu melibatkan sekelompok orang di Purwakarta yang tidak setuju dengan pembuatan patung di Purwakarta oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (*)