Murahnya harga rokok dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia. Dengan harga rokok di bawah Rp 20.000, orang yang kurang mampu dan anak-anak usia sekolah tidak keberatan mengeluarkan uang untuk membeli rokok.
Untuk itu, menurut Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, harga rokok seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi dua kali lipat.
“Dengan menaikkan harga rokok, dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama pada masyarakat yang tidak mampu,” ujar Hasbullah dalam acara 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016) malam.
Berikut kebijakan yang diambil pemerintah …
Untuk itu, menurut Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, harga rokok seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi dua kali lipat.
“Dengan menaikkan harga rokok, dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama pada masyarakat yang tidak mampu,” ujar Hasbullah dalam acara 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016) malam.
Berikut kebijakan yang diambil pemerintah …
2 komentar
komentarsetuju polll..
ReplySetuju pak.
ReplyTapi harus dilakukan pengawan ketat terhadap peredaran rokok ilegal.Siapkan hukuman yg tegas bagi pelanggarnya.
Karena pengalaman selama ini, aturan sering dimanfaatkan oleh oknum tertentu, yg mencari kesempatan dalam kesempitan. Contohnya jembatan timbang dijadikan kesempatan utk melakukan pungli. Begitu juga ilegal loging dijadikan kesempatan oleh oknum aparat utk bermain kongkalikong dg pengusaha hitam. dll. Jadi waspadalah....